Wednesday, May 15, 2013

Tanda Klinis dan Peyebab Gingivitis



Tanda klinis dan Penyebab Gingivitis (radang gusi).

Pengertian Gingkivitis kronis
Manifestasi dari inflamasi gingiva bervariasi antara berbagai individu dari satu bagian mulut ke bagian mulut yang lainnya. Variasi ini mencerminkan faktor etiologi yang berperan dan respon jaringan terhadap faktor-faktor tersebut.
Tanda – tanda klinis gingivitis : perubahan bentuk gingiva, perdarahan gingiva, nyeri dan sakit, serta halitosis.

1. Perubahan bentuk gingiva.
Perubahan bentuk biasanya dinyatakan menurut warna, bentuk, ukuran, konsistensi, dan karakteristik permukaan. Gingiva yang sehat berwarna merah muda pucat dan tepinya stajam berbentuk scallop, papilanya ramping sering mempunyai groove karena adanya sluice-way dan perlekatan gingivanya berstippling.
Karena embrasur interdental merupakan daerah stagnasi plak terbesar, inflamasi gingiva biasanya dimulai pada papila interdentak dan menyebar kedaerah tepi. Karena pembuluh darah terdilatasi jaringan akan menjadi merah, bengkak dengan eksudat inflamasi.

2. Perdarahan gingva.
Perdarahan gingiva mungkin merupakan keluhan yang paling sering diajukan pasien. Sayangnya perdarahan gingiva sangat umum sehingga banyak orang yang tidak begitu memperdulikannya dan bahkan menganggapnya normal. Perdarahan terjadi paling sering sewaktu menyikat gigi. Perdarahan dapat disebabkan karena makan makanan yang keras. Bila gingiva sangat lunak dan spongi, perdarahan dapat timbul secara spontan.

3. Nyeri dan sakit
Merupakan tanda langka dari gingivitis kronis dan mungkin merupakan alasan utama mengapa penyakit ini sering kurang mendapat perhatian. Gingivitis mungkin terasa nyeri bila pasien menyikat gigi dan karena itu pasien cenderung menyikat lebih lembut dan lebih jarang sehingga plak akan makin terakumulasi dan kondisi ini menjadi mekin parah. Absennya rasa sakit merupakan salah satu sympton yang membedakan gingivitis kronis dari gingivitis ulceratif acut.

4. Rasa tidak enak
Pasien mungkin merasa adanya darah khususnya bila mereka menyedot daerah interdental. Sayangnya, rasa ini sering tidak nyata dan umumnya merupakan keluhan yang relatif jarang.

5. Halitosis
Bau mulut sering menyertai penyakit gingiva dan merupakan penyebab umum dari kunjungan pasien ke dokter gigi. Bau berasal dari darah dan kebersihan mulut yang buruk dan perlu dibedakan dengan bau akibat sumber lainnya.
Halitosis mempunyai berbagai penyebab, baik intra oral maupun ekstra oral. Penyakit mulut dan deposit sisa makanan, patologi saluran pernapasan, hidung, sinus, tonsil, dan paru – paru dapat menyebabkan timbulnya bau yang memalukan, seperti juga penyakit saluran pencernaan.
Faktor resiko untuk gingivitis (penyakit gusi).
Faktor risiko adalah sesuatu yang meningkatkan kemungkinan penyakit atau kondisi berkembang. Misalnya, merokok meningkatkan risiko mengembangkan kanker paru-paru . Oleh karena itu, merokok merupakan faktor risiko untuk kanker paru-paru.
Berikut ini adalah faktor risiko yang diketahui untuk penyakit gusi:
ü  Sebuah sistem kekebalan tubuh yang lemah
ü  Diabetes
ü  Perubahan hormonal
ü  Usia yang lebih tua
ü  Merokok
ü  Beberapa obat
ü  Beberapa infeksi virus dan jamur
ü  Penyalahgunaan zat


Diambil dari beberapa sumber, diantaranya : Manson & Eley, 1993 ;  terj. Buku Ajar Periodonti

No comments:

Post a Comment