Tanda
klinis dan Penyebab Gingivitis (radang gusi).
Pengertian Gingkivitis kronis
Manifestasi dari inflamasi gingiva bervariasi
antara berbagai individu dari satu bagian mulut ke bagian mulut yang lainnya.
Variasi ini mencerminkan faktor etiologi yang berperan dan respon jaringan
terhadap faktor-faktor tersebut.
1. Perubahan bentuk gingiva.
Perubahan bentuk biasanya dinyatakan menurut warna,
bentuk, ukuran, konsistensi, dan karakteristik permukaan. Gingiva yang sehat
berwarna merah muda pucat dan tepinya stajam berbentuk scallop, papilanya
ramping sering mempunyai groove karena adanya sluice-way dan perlekatan
gingivanya berstippling.
Karena embrasur interdental merupakan daerah
stagnasi plak terbesar, inflamasi gingiva biasanya dimulai pada papila
interdentak dan menyebar kedaerah tepi. Karena pembuluh darah terdilatasi
jaringan akan menjadi merah, bengkak dengan eksudat inflamasi.
2. Perdarahan gingva.
Perdarahan
gingiva mungkin merupakan keluhan yang paling sering diajukan pasien. Sayangnya
perdarahan gingiva sangat umum sehingga banyak orang yang tidak begitu
memperdulikannya dan bahkan menganggapnya normal. Perdarahan terjadi paling sering sewaktu menyikat gigi. Perdarahan
dapat disebabkan karena makan makanan yang keras. Bila gingiva sangat lunak dan
spongi, perdarahan dapat timbul secara spontan.
3. Nyeri dan sakit
Merupakan
tanda langka dari gingivitis kronis dan mungkin merupakan alasan utama mengapa
penyakit ini sering kurang mendapat perhatian. Gingivitis mungkin terasa nyeri
bila pasien menyikat gigi dan karena
itu pasien cenderung menyikat lebih lembut dan lebih jarang sehingga plak akan
makin terakumulasi dan kondisi ini menjadi mekin parah. Absennya rasa sakit
merupakan salah satu sympton yang membedakan gingivitis kronis dari gingivitis
ulceratif acut.
4. Rasa tidak enak
Pasien
mungkin merasa adanya darah khususnya bila mereka menyedot daerah interdental.
Sayangnya, rasa ini
sering tidak nyata dan umumnya merupakan keluhan yang relatif jarang.
5. Halitosis
Bau
mulut sering menyertai penyakit gingiva dan merupakan penyebab umum dari
kunjungan pasien ke dokter gigi. Bau berasal dari darah dan kebersihan mulut
yang buruk dan perlu dibedakan dengan bau akibat sumber lainnya.
Halitosis mempunyai berbagai penyebab, baik intra
oral maupun ekstra oral. Penyakit mulut dan deposit sisa makanan, patologi
saluran pernapasan, hidung, sinus, tonsil, dan paru – paru dapat menyebabkan
timbulnya bau yang memalukan, seperti juga penyakit saluran pencernaan.
Faktor
resiko untuk gingivitis (penyakit gusi).
Faktor risiko adalah sesuatu yang meningkatkan kemungkinan
penyakit atau kondisi berkembang. Misalnya, merokok meningkatkan risiko mengembangkan kanker paru-paru . Oleh
karena itu, merokok merupakan faktor risiko untuk kanker paru-paru.
Berikut ini adalah faktor risiko yang diketahui untuk penyakit gusi:
Berikut ini adalah faktor risiko yang diketahui untuk penyakit gusi:
ü Sebuah
sistem kekebalan tubuh yang lemah
ü Perubahan
hormonal
ü Usia
yang lebih tua
ü Merokok
ü Beberapa
obat
ü Beberapa
infeksi virus dan jamur
ü Penyalahgunaan
zat
Diambil dari
beberapa sumber, diantaranya : Manson & Eley, 1993 ; terj. Buku Ajar Periodonti
No comments:
Post a Comment