Tuesday, May 14, 2013

Pengertian Gingivitis (Radang Gusi)



Pengertian Gingivitis (radang gusi)

Pada gingiva sehat biasanya keras, berwarna merah muda, mempunyai tepi tajam, dan tidak mudah berdarah. Daerah leher gingiva atau sulkus biasanya dangkal dan epitelium jungsional melekat erat pada enamel.

Pengertian Gingivitis.
Suatu bentuk ringan dari penyakit gusi dengan peradangan gusi yang disebut gingivitis. Penyakit gusi juga dikenal sebagai penyakit periodontal. Seperti gingivitis biasanya sangat ringan, banyak orang mungkin memilikinya dan tidak tahu. Gingivitis harus dirawat, karena dapat berkembang menjadi penyakit gusi yang serius.

Gingivitis adalah "Peradangan gingiva sebagai respon terhadap plak bakteri pada gigi yang berdekatan; ditandai dengan eritema, edema, dan pembesaran fibrosa gingiva tanpa resorpsi tulang alveolar yang mendasarinya."
Karena plak berakumulasi dalam jumlah sangat besar di regio interdental yang terlindung, inflamasi gingiva cenderung dimulai pada daerah papila interdental dan menyebar dari daerah ini kesekitar leher gigi. Lesi awal timbul 2 – 4 hari diikuti gingivitis tahap awal, dalam waktu 2 – 3 minggu akan menjadi gingivitis yang cukup parah.
Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan saja stelah tumbuhnya gigi.

Lesi awal gingivitis.
Perubhanan terlihat  pertama kali di sekitar pembuluh darah gingva kecil, disebelah apikal dari epitelium jungsional. Pembuluh ini mulai bocor dan kolagen perivasculer mulai menghilang, digantikan dengan beberapa sel inflamasi, sel plasma dan limfosit, cairan jaringan dan protein plasma. Disini terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium jungsional dan eksudat dari cairan jaringan dari leher gigi. Tidak terlihat tanda – tanda klinis gingivitis dari perubahan karingan pada tahap ini.

Gingivitis tahap awal.
Bila deposit plak masih tetap ada, perubhan inflamasi tahap awal akan berlanjut disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva dan migrasi leucocyt polimorfonuclear (PMN). Perubahan yang terjadi baik pada epitelium jungsional maupun pada epitelium krevikular merupakan tanda dari pemisahan sel dan beberapa proliferasi dari sel basal. Fibroblas mulai berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut dento gingiva pecah sehingga seal dari cuff marginal gingiva menjadi lemah. Pada keadaan ini terlihat peningkatan jumlah sel – sel inflamasi, 75 % diantaranya terdiri dari limfosit. Juga terlihat adanya beberapa sel plasma dan makrofag.
Gingivitis tahap lanjut.
Dalam waktu 2 – 3 minggu, akan terbentuk gingivitis yang lebih parah. Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut, pada tahap ini sel – sel plasma terlihat mendominasi. Limfosit masih tetap ada dan jumlah makropag meningkat. Gingiva berwarna merah, bengkak, dan mudah berdarah. Dengan bertambah parahnya kerusakan kolagen dan pembengkakan inflamasi, tepi gingiva dapat dengan mudah dilepas dari permukaan gigi, memperbesar kemungkinan terbentuknya poket gingiva atau false pocket. Bila oedema inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup besar, maka poket gingiva juga cukup dalam. Bila inflamasi sudah menyebar sepanjang serabut transeptal, maka akan terlihat addanya reposisi puncak tulang alveilar. Resorpsi ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya dengan pemulihan inflamasi.

Diambil dari beberapa sumber, diantaranya : Manson & Eley, 1993;  terj. Buku Ajar Periodonti

No comments:

Post a Comment