Pengertian Gingivitis (radang
gusi)
Pada
gingiva sehat biasanya keras,
berwarna merah muda, mempunyai tepi tajam, dan tidak mudah berdarah. Daerah
leher gingiva atau sulkus biasanya dangkal dan epitelium jungsional melekat
erat pada enamel.
Pengertian Gingivitis.
Suatu
bentuk ringan dari penyakit gusi dengan peradangan
gusi yang
disebut gingivitis. Penyakit gusi juga dikenal sebagai penyakit
periodontal. Seperti gingivitis biasanya sangat ringan, banyak
orang mungkin memilikinya dan tidak tahu. Gingivitis harus dirawat, karena
dapat berkembang menjadi penyakit gusi yang serius.
Gingivitis adalah "Peradangan gingiva sebagai respon terhadap plak bakteri pada gigi yang berdekatan; ditandai dengan eritema, edema, dan pembesaran fibrosa gingiva tanpa resorpsi tulang alveolar yang mendasarinya."
Karena plak berakumulasi dalam jumlah sangat besar
di regio interdental yang terlindung, inflamasi
gingiva cenderung dimulai pada daerah papila interdental dan menyebar dari
daerah ini kesekitar leher gigi. Lesi awal timbul 2 – 4 hari diikuti gingivitis
tahap awal, dalam waktu 2 – 3 minggu akan menjadi gingivitis yang cukup parah.
Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan
saja stelah tumbuhnya gigi.
Lesi
awal gingivitis.
Perubhanan terlihat
pertama kali di sekitar pembuluh
darah gingva kecil, disebelah apikal dari epitelium jungsional. Pembuluh
ini mulai bocor dan kolagen perivasculer mulai menghilang, digantikan dengan
beberapa sel inflamasi, sel plasma dan limfosit, cairan jaringan dan protein
plasma. Disini terlihat peningkatan migrasi leukosit melalui epitelium
jungsional dan eksudat dari cairan jaringan dari leher gigi. Tidak terlihat tanda – tanda klinis gingivitis dari perubahan karingan pada
tahap ini.
Gingivitis
tahap awal.
Bila deposit plak masih tetap ada, perubhan inflamasi tahap awal akan berlanjut
disertai dengan meningkatnya aliran
cairan gingiva dan migrasi leucocyt
polimorfonuclear (PMN). Perubahan yang terjadi baik pada epitelium
jungsional maupun pada epitelium krevikular merupakan tanda dari pemisahan sel
dan beberapa proliferasi dari sel basal. Fibroblas mulai berdegenerasi dan
bundel kolagen dari kelompok serabut dento gingiva pecah sehingga seal dari
cuff marginal gingiva menjadi lemah. Pada keadaan ini terlihat peningkatan
jumlah sel – sel inflamasi, 75 % diantaranya terdiri dari limfosit. Juga
terlihat adanya beberapa sel plasma
dan makrofag.
Gingivitis
tahap lanjut.
Dalam waktu 2 – 3 minggu, akan terbentuk gingivitis
yang lebih parah. Perubahan mikroskopik terlihat terus berlanjut, pada tahap
ini sel – sel plasma terlihat mendominasi. Limfosit
masih tetap ada dan jumlah makropag meningkat. Gingiva berwarna merah, bengkak,
dan mudah berdarah. Dengan bertambah parahnya kerusakan kolagen dan
pembengkakan inflamasi, tepi gingiva dapat dengan mudah dilepas dari permukaan
gigi, memperbesar kemungkinan terbentuknya poket gingiva atau false pocket. Bila oedema inflamasi dan pembengkakan gingiva cukup besar, maka poket
gingiva juga cukup dalam. Bila inflamasi sudah menyebar sepanjang serabut
transeptal, maka akan terlihat addanya reposisi puncak tulang alveilar. Resorpsi
ini bersifat reversibel terutama dalam hubungannya dengan pemulihan inflamasi.
Diambil dari
beberapa sumber, diantaranya : Manson & Eley, 1993; terj. Buku Ajar Periodonti
No comments:
Post a Comment