Saturday, May 18, 2013

FAKTOR PRIMER, PENYEBAB, ETIOLOGI PENYAKIT JARINGAN PERIODONDAL



Etiologi Penyakit Periodontal….. 1.

Penyakit jaringan periodontium secara garis besar dari pandangan klinis adalah gingivitis dan periodontitis. Tanda awal dari kelainan jaringan periodontium adalah gingiva mudah berdarah apabila terkena tekanan mekanis kemudian bila bila kondisi tersebut dibiarkan saja akan terlihat perubahan warna gingiva dalam berbagai tingkatan. Keradangan yang terjadi dapat menembus kedalam struktur jaringan yang lebih dalam lagi melalui berbagai cara diantaranya dapat merusak aparatus epitelial gingiva danegan ditandai adanya migrasi perlekatan epitelium periodontium yang merupakan tanda awal dari periodontitis.

Penyebab penyakit periodontal
1.      Faktor primer :
Penyebab primer penyakit periodontal adalah iritasi bakteri. Meskipun demikian, sejumlah kecil plak biasanya tidak mengganggu kesehatan gingiva dan periodontal (Lang dkk, 1973), dan beberapa pasien bahkan mempunyai jumlah plak yang cukup besar yang sudah berlangsung lama tanpa mengalami periodontitis yang merusak walaupun mereka mengalami gingivitis.
a.      Teori plak dari etiologi penyakit periodontal :
Hubungan antara kebersihan mulut dan penyakit gingiva sudah ditemukan sejak jaman purba, dewasa ini sudah cukutp banyak bukti yang mendukung hubungan tersebut.
·    Jumlah bakteri yang ada pada leher gingiva yang inflamasi atau poket periodontal lebih besar dari pada leher gingiva yang sehat
·    Bila ada inflamasi gingiva atau pocket periodontal jumlah organisme dalam mulut meningkat.
·    Penelitian epidemologis terhadap berbagai kelompok populasi menunjukkan hubungan langsung antara jumlah deposit bakteri yang diukur melalui indeks kebersihan mulut dan keparahan inflamasi gingiva.
·    Data epidemiologi menunjukkan hubungan langsung antara status kebersihan mulut dan derajat kerusakan periodontal seperti terlihat dari gambaran radiografi tentang kerusakan tulang alveolar.
·   Hasil percobaan Loe dkk (1965) menunjukkan bahwa bila 12 pelajar berhenti membersihkan gigi-geliginya, sehingga plak leluasa berkumpul disekitar tepi gingiva, inflamasi gingiva selalu timbul. Bila pembersihan gigi dilakukan kembali, dan plak dihilangkan, inflamasi akan reda.
· Penelitian epidemologis menunjukkan bahwa kontrol kebersihan mulut dapat mengurangi terjadinya gingivitis.
· Kultur bakteri dari pocket periodontal manusia dapat menghasilkan enzim yang dapat mendegradasi jaringan ikat gingiva.
b.      Teori bakteri spesifik dan non spesifik dari etiologi penyakit periodontal.
Pembicaraan tentang penyakit periodontal dan penyebabnya menjadi semakin populer. Meskipun demikian, hanya tiga penyakit periodontal, periodontitis kronis, juvenile periodontitis, dan gingivitis ulceratif akut yang dapat dikenali dengan jelas.
Penyakit periodontitis kronis mencakup kondisi dari gingivitis sampai periodontitis tahap lanjut dengan berbagai perkembangan dan berbagai gambaran klinis. Kondisi ini dapat berkembang atau tidak berkembang, dan bila berkembang akan mengalami perkembanganm ketidak aktifan dan regresi (Goodson dkk, 1982).
·      Teori Spesifik :
Bakteri patogen spesifik tunggal merupakan penyebab penyakit inflamasi periodontal, seperti pada kasus infeksi bakteri eksogen pada manusia yang sangat terkenal, yaitu pneumonia pneumokonal, tifoid, tuberculosis, dan sifilis. Pada keadaan ini perawatan harus diarahkan untuk menghilangkan bakteri patogen spesifik dari dalam mulut. Selanjutnya kontrol plak tidak perlu lagi dilakukan karena plak tanpa bakteri patogen spesifik akan menjadi non-patogenik (Theilade, 1986). Meskipun demikian, tidak pernah hanya disebabkan oleh bakteri patogen tunggal, sebagian besar disebabkan beberapa bakteri patogen periodontal termasuk actinoyces, spirochaeta, dan berbagai bakteri anaerob gram negatif umumnya ditemukan (Socransky dkk, 1982). Cukup banyak penelitian yang diarahkan pada tiga bakteri, bacteriodes gingivitis, b. intermedius, dan actionobacillus actinomycetemcomitans (Slots, 1986). Meskipun demikian tidak satupun bakteri tersebut yang merupakan bakteri asing, karena semuanya merupakan anggota dari flora normal rongga mulut. Walaupun bakteri seringkali terdapat dalam proporsi yang besar dari flora subgingiva di daerah berpenyakit yang menunjukkan tanda progresi, bakteri ini juga dapat ditemukan dalam jumlah yang lebih kecil pada poket non-progressif dan pada keadaan tidak ada penyakit. Beberapa organisme ini memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Socransky ((1979) untuk menunjukkan patogenesis, termasuk hubungan kuantitatif dengan penyakit, perubahan respon imun, patogenesis hewan dan faktor virulensi. Meskipun demikian, belum satupun yang dapat memenuhi kriteria Socransky bahwa penyakit dapat disembuhkan dengan menghilangkan spesies yang diduga tanpa merubah kondisi plak. Perawatan spesifik ini tidak efektif, Goodson dkk, (1979) memperkenal kontrol plak nin – spesifik dengan disertai skaling subgingiva dan antibiotik spektrum luas.
·      Teori non – spesifik :
Bakteri mulut terkolonisasi pada leher gingiva untuk membentuk plak pada keadaan tidak ada kebersihan mulut yang efektif (Theilade, 1986). Penyakit inflamasi periodontal terbentuk bila proliferasi bakteri melebihi ambang batas resistensi hospes dan disebabkan karena efek flora plak total. Semua bakteri plak dianggap mempunyai beberapa faktor virulensi yang menyebabkan inflamasi gingiva dan kerusakan periodontal. Keadaan ini menunjukkan bahwa plak akan menimbulkan penyakit tanpa tergantung pada komposisinya. Oleh karena itu kontrol plak yang mnyeluruh dianggap perlu untuk mencegah dan merawat penyakit inflamasi periodontal. Upaya tradisional ini, bila perlu dapat dikombinasikan dengan skaling sub-gingiva dan root planning dan terbukti efektif. Meskipun demikian teori non-spesifik murni tidak mempertimbangkan mengapa berbagi variasi komposisi flora sugingiva yang mungkin berdampak pada potensi patogenesisnya.

Bersambung dengan faktor sekunder

Diambil dari beberapa sumber, diantaranya :
Manson & Eley, 1993 ;  terj. Buku Ajar Periodonti
Sutomo Nawawi, 1992 ; Kedokteran Gigi Pencegahan bidang studi Periodontologi

No comments:

Post a Comment