Substansi
dasar, suplai darah, limfa, dan syaraf Gingiva (Gusi).
Substansi dasar gingiva.
Sel-sel jaringan
ikat dan serabut, bersama dengan pembuluh darah dan saraf, tertanam didalam
matriks amorfus, non-fibrus dan non-seluler yang terbentuk dari proteoglikan.
Matriks interselular adalah suatu medium yang penting bagi perpindahan
produk-produk metabolisme, sel dan stimulus.
Jaringan ikat
gingiva terseusun teratur untuk menjaga agar tepi gingiva melekat erat
disekitar leher gigi dan untuk mempertahankan integritas perlekatan
dentogingiva.
Susunan serabut –
serabut ini cukup rumit tetapi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
bundel serabut kolagen : 1) serabut dentogingiva
atau serabut gingiva bebas yang melekat pada sementum dan melebar keluar
kegingiva dan keatas tepi gingiva untuk bergabung dangan priosteum dari daerah
perlekatan gingiva; 2) serabut alveolar-gingival
atau serabut puncak tulang alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar dan
berjalan ke koronal kearah gingiva; 3) serabut sirkular ang mengelilingi gigi;
4) serabut trasseptal yang berjalan dari satu gigi ke gigi lainnya di koronal
ke septum alveolar.
Suplai darah, limfa dan saraf pada gingiva
Gingiva mempunyai
banyak supali darah yang berasal dari tiga sumber ; pembuluh supra periosteal,
pembuluh ligamen periodontal, dan
pembuluh alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh – pembuluh
ini salang bertautan pada gingiva untuk membentuk lingkaran kapiler pada papila
jaringan ikat dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula
ke nodus servikal, sub mandibular dan submental; dari gingiva maksila ke nodus
limfa sevikal bagian dalam. Supali saraf berasal dari cabang-cabang
saraf trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat
gingiva sebagai tactile corpuscle, dan reseptor temperatur serta reseptor rasa
sakit.
Cairan gingiva.
Bila sepotong
kertas dipasang dileher gingiva akan merangsang aliran keluar cairan. Keadaan
ini juga berlangsung selama mastikasi, pada saat penyikatan gigi dan pada saat
stimulasi lain dari gingiva; aliran akan bertambah besar bila gingiva
terinflamasi. Hormon – hormon seks seperti estrogen, dan dapat memperbesar
aliran, mungkin dengan cara meningkatkan permeabilitas pembuluh darah gingiva.
Faktor – faktor kemokemotaktik tertentu yang terdapat didalam plak juga dapat
meningkatkan aliran. Cairan ini merupakan eksudat inflamasi dan mengandung leukosit polimorfonuklear serta substansi anti
mikrobial lainnya. Hal ini ikut mengambil bagian dari mekanisme pertahanan
daerah pertautan dentogingival. Cairan gingiva berfungsi :
1.
Mencuci
daerah leher gingiva, mengeluarkan sel – sel epitelial yang terlepas, leukosit,
bakteri, dan kotoran lainnya.
2. Protein plasma dapat mempengaruhi
perlekatan epitel ke gigi
3. Mengandung agen antimikrobial misalnya lisosim
4.
Membawa
leukosit polimorfonuklear dan makrofag yang dapat membunuh bakteri. Juga
menghantarkan imunoglobulin IgG, IgA, IgM dan faktor – faktor lain dari sistem
imun.
Diambil dari
beberapa sumber, diantaranya : Manson & Eley, 1993; terj. Buku Ajar Periodonti
No comments:
Post a Comment