Tuesday, May 14, 2013

Substansi dasar, suplai, limfe, dan syaraf gingiva (gusi)



Substansi dasar, suplai darah, limfa, dan syaraf Gingiva (Gusi).

Substansi dasar gingiva.
Sel-sel jaringan ikat dan serabut, bersama dengan pembuluh darah dan saraf, tertanam didalam matriks amorfus, non-fibrus dan non-seluler yang terbentuk dari proteoglikan. Matriks interselular adalah suatu medium yang penting bagi perpindahan produk-produk metabolisme, sel dan stimulus.


Serabut gingiva
Jaringan ikat gingiva terseusun teratur untuk menjaga agar tepi gingiva melekat erat disekitar leher gigi dan untuk mempertahankan integritas perlekatan dentogingiva.
Susunan serabut – serabut ini cukup rumit tetapi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok bundel serabut kolagen :  1) serabut dentogingiva atau serabut gingiva bebas yang melekat pada sementum dan melebar keluar kegingiva dan keatas tepi gingiva untuk bergabung dangan priosteum dari daerah perlekatan gingiva; 2) serabut alveolar-gingival atau serabut puncak tulang alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar dan berjalan ke koronal kearah gingiva; 3) serabut sirkular ang mengelilingi gigi; 4) serabut trasseptal yang berjalan dari satu gigi ke gigi lainnya di koronal ke septum alveolar.

Suplai darah, limfa dan saraf pada gingiva
Gingiva mempunyai banyak supali darah yang berasal dari tiga sumber ; pembuluh supra periosteal, pembuluh ligamen periodontal, dan pembuluh alveolar yang keluar dari puncak tulang alveolar. Pembuluh – pembuluh ini salang bertautan pada gingiva untuk membentuk lingkaran kapiler pada papila jaringan ikat dan berdrainasi ke nodus limfa regional; dari gingiva mandibula ke nodus servikal, sub mandibular dan submental; dari gingiva maksila ke nodus limfa sevikal bagian dalam. Supali saraf berasal dari cabang-cabang saraf trigeminus. Beberapa ujung saraf dapat diidentifikasi pada jaringan ikat gingiva sebagai tactile corpuscle, dan reseptor temperatur serta reseptor rasa sakit.

Cairan gingiva.
Bila sepotong kertas dipasang dileher gingiva akan merangsang aliran keluar cairan. Keadaan ini juga berlangsung selama mastikasi, pada saat penyikatan gigi dan pada saat stimulasi lain dari gingiva; aliran akan bertambah besar bila gingiva terinflamasi. Hormon – hormon seks seperti estrogen, dan dapat memperbesar aliran, mungkin dengan cara meningkatkan permeabilitas pembuluh darah gingiva. Faktor – faktor kemokemotaktik tertentu yang terdapat didalam plak juga dapat meningkatkan aliran. Cairan ini merupakan eksudat inflamasi dan mengandung  leukosit polimorfonuklear serta substansi anti mikrobial lainnya. Hal ini ikut mengambil bagian dari mekanisme pertahanan daerah pertautan dentogingival. Cairan gingiva berfungsi :
1.      Mencuci daerah leher gingiva, mengeluarkan sel – sel epitelial yang terlepas, leukosit, bakteri, dan kotoran lainnya.
2.      Protein plasma dapat mempengaruhi perlekatan epitel ke gigi
3.       Mengandung agen antimikrobial misalnya lisosim
4.      Membawa leukosit polimorfonuklear dan makrofag yang dapat membunuh bakteri. Juga menghantarkan imunoglobulin IgG, IgA, IgM dan faktor – faktor lain dari sistem imun.

Diambil dari beberapa sumber, diantaranya : Manson & Eley, 1993;  terj. Buku Ajar Periodonti

No comments:

Post a Comment