Tuesday, May 21, 2013

PIGMENTASI MEMBRANA MUKOSA MULUT



Pigmentasi dimulut.
Pengertian : pigmentasi pada membrana mukosa mulut dapat disebabkan karena ; substansi endogen yang dihasilkan badan, dan substansi exogen yang datang dari luar karena mekanisme yang bermacam – macam dideposit didalam jaringan.

1.    Substansi endogen.
Pigmentasi karena substansi endogen dapat disebabkan karena :
·         Sifar karakteristik ras, bangsa-bangsa.
·         Reaksi protektif jaringan terhadap sinar aktif
·         Menifestasi dari jaringan sistemik
·         Neoplasma
Pigmentasi yang endogen jarang dijumpai di membrana mulut dan kalau ini terjadi pada pasien yang sebelumnya tidak terdapat maka perlu diadakan pemeriksaan menyeluruh untuk menemukan adanya penyakit sistemik. Sifat chemis dari perubahan pigmentasi ini tergantung dari sifat penyakitnya tetapi biasanya melanin ini dapat berwarna coklat, hitam kebiru-biruan, atau hitam, tergantung dari vascularisasi jaringan dan sifat dari sel epithel yang terkena.
a.      Pigmentsi pada Ras
Ras Negro, Greek, Syria, Indian dan orang – orang Italia biasanya mempunyai hyperpigmentasi yang prominent pada membrana mukosa.dimulut sering dijumpai bercak-bercak pigmentasi ini yaitu pada mukosa pipi dan gusi, warna pigmentasi disini coklat tua.
b.      Penyakit Addison
Pigmentasi membrana mukosa dapat merupakan gejala pertama dari adanya hypofungsi adrenal cortex atau adanya kerusakan adrenal cortex karena adanya jaringan tumor. Pigmentasi mula – mula hanya pada membrana mukosa, pipi kemudian menyebar ke lidah da sebelah dalam bibir. Warna pigmentasi hitam kebiru-biruan atau coklat. Pada penyakit Addison kulit penderita lama – lama semperti tembaga terutama pada kulit yang tertutup baju. Pigmentasi dikulit dapat hilang setelah penyakit sembuh, tetapi pigmentasi pada membrana mukosa tidak hilang.
c.       Pada orang hamil
Pada orang hamil sering ditandai dengan adanya hyperpigmentasi pada area-area kulit tertentu, kadang dijumpai juga pada daerah kulit.


2.    Substansi exogen.
Pigmentasi exogen pada membrana mukosa mulut terutama pada tepi gingiva dan interdental papil, disebabkan adanya pengumpulan garam – garam sulfat dari bahan metal, seperti bismuth, palatinum, air raksa.
Absorbsi bahan metal dan penimbunannya di gingiva dapat menyebabkan peredaran darah disitu terganggu, nutrisi dari gusi dan papila tidak baik yang menyebabkan bakteri dan fungi spirochetal organisme mulut dapat infasi ke jaringan.
a.      Bismuth pigmentasi.
Pada perawatan penyakit yang diberikan suntikan intra muskular preparat bismuth, dapat menyebabkan stomatitis karena bismuth. Terdapat adanya garis bismuth pada tepi-tepi gusi dan jaringan interdental papil. Pada pemberian preparat yang peroral pada penyakit nonspesifik atau tujuan pelindung asam pada penyakit ulcus duodenum maka penyerapan bismuth lebih cepat dan sempurna, sehingga terjadinya garis bismuth atau bismuth stomatitis lebih cepat dan hebat.
Penggunaan pasta bismuth pada aplikasi yang berulang kali juga dapat menyebabkan pigmentasi bismuth pada permukaan ebrana mukosa. Deposit bismuth pada membrana mukosa mulut yang memperlihatkan adanya garis-garis bismuth dapat tanpa keluhan, atau disertai keluhan yang terdapat pada acute necrose ulcerative gingivitis.
b.      Plumbum pigmentasi.
Pb jarang sekali dipakai dalam pengobatan penyakit, dan kalai memang ada keracunan karena Pb, disebabkan karena orang itu selalu bekerja pada udara yang konsentrasinya Pb tinggi.  Jika uap Pb itu dihirup dan masuk kedalam peredaran darah dalam konsentrasi yang tinggi maka dalam 3 – 4 jam akan terjadi toxikasi. Absorbsi Pb melalui kulit terjadi jika menggunakan Pb tetraethyl sebagai bahan pembersih. Keracunan Pb dapat ditandai dengan napsu makan kurang, tidak dapat tidur, mau muntah, dan perut sakit, serta keadaan emosi yang tidak stabil. Tanda – tanda yang dimulut dadapati adanya stomatitis yang akut dengan ulcerasi dan necrosis, disertai dengan rasa metal yang manis. Hypersalivasi, sukar menelan, disphagia, dan pembengkakan pada glandula salivarius. Pigmentasi terdapat pada tepi gusi, jika dilihat dengan lensa akan merupakan granula-granula yang gelap.
c.       Mercury pigmentasi
Keracunan karena Hg ditandai dengan adanya stomatitis ulceratif dengan banyaknya ptyalin dan gejala gastrointestinal dari kurang sakit sampai yang parah. Senyawa Hg masuk kedalam tubuh dengan inhalasi, injeksi, peroral, dan melalui kulit. Mulut terasa panas, gatal dan terasa adanya logam Hg dalam lidah, bibir kering, pecah – pecah, hypersalivasi dan kental, pigmentasi gingival alveolar nampak berwarna kelabu. Dapat disertai dengan adanya gejala stomatitis akut dengan necrosa dan ulcerasi. Jika terdapat ulcerasi maka lukanya lebih hebat dari pada keracuanan Pb, luka itu meluas ke palatum, kerongkongan dan pharyn. Lidah membesar, sakit, demikian juga glandula lympe dan kelenjar ludah. Keadaan mulut disertai dengan gejala umum, kolik, diare, sakit kepala, insomnia, tremor dari tangan, dan lidah. Gejala – gejala ginjal dapat menunjukkan parahnya intoxikasi ini yang dapat menjadi penyebab kematian.
d.      Logam lain yang dapat menyebabkan keracunan yang disertai dengan pigmentasi di gingiva ;
·         Logam perak
·         Emas
·         Arsen
·         Tembaga, crom, Zn, Cadmium
·         Phosphor


Diambil dari beberapa sumber, diantaranya :
Mudiyah Mokhtar, 1978. Ilmu Penyakit Mulut dan Gigi
Manson & Eley, 1993;  terj. Buku Ajar Periodonti

No comments:

Post a Comment