Lesi Putih pada Membrana Mucosa Mulut
Pengertian / definisi bercak
putih adalah
penebalan mukosa yang disertai dengan warna putih atau putih kebiruan dan dapat
dibedakan dengan jaringan mukosa yang sehat. Bermacam – macam yang menyebabkan
bercak – bercak putih ini, yaitu ; iritasi, trauma, kebakaran, infeksi, jamur
atau infeksi yang spesifik seperti penyakit syphilis dan sebagainya. Tetapi ada
juga etiologi dari bercak putih ini yang belum diketahui seperti beberapa
penyakit leukoplakia dan lichen palnus. Bercak putih ini disebut juga lesi
putih. Perlu diketahui bahwa bercak putih pada oral mukosa dapat disertai
dengan adanya perubahan – perubahan didalam jaringan mukosa out sendiri atau
adanya perubahan yang terdapat diatas jaringan mukosa tersebut.
Warna
mukosa yang sehat adalah merah muda, dimana warna ini adalah hasil dari refleksi
cahaya dari jaringan mukosa setelah cahaya tersebut melalui permukaan jaringan
lunak yang translucent dan kemudian cahaya tersebut mengnai pembuluh darah.
Jika terdapat perubahan – perubahan didalam jaringan atau diatas jaringan
mukosa yang mengganggu refleksi cahaya terhadap pembuluh darah ini maka
menghasilkan lesi yang nampak putih.
Pembesaran
dan oedema yang terdapat dalam jaringan epithel aka menghasilkan warna putih
yang diffus. Sedangkan penebalan karena adanya keratinisasi dari lapisan permukaan
mukosa akan menyebabkan lesi yang jelas berwarna putih atau putih kebiruan.
Pada
infeksi jamur seperti monoliasis,
terjadi mycelial yang memasuki jaringan epitel dan jaringan pengikat
disekitarnya dan menyebabkan hilangnya kejernihan membrana mukosa yang
mengakibatkan timbulnya daerah yang keputih-putihan atau putih kebiruan tadi.
Pada
peristiwa kebakaran akibat bahan- bahan chemis atau thermis akan menyebabkan
terjadinya coagulasi dilapisan atas yang juga menyebabkan lesi yang nampak
keputihan.
Adanya
keganasan dari suatu tumor akan ditujukkan dengan adanya perubahan yang
abnormal dalam jaringan epithel dan jaringan pengikat disekitarnya yang
mengakibatkan adanya lesi putih yang menyokong oleh jaringan tumor dibawahnya
sebagai akibat hambatan yang kuat terhadap refleksi sinar terhadap jaringan
pembuluh darah.
Untuk
memudahkan bagi seseorang klinis mebandingkan bermacam-macam penyakit yang
mengenai jaringan mukosa mulut maka diadakan pembagian sebagai berikut :
1. Lesi putih yang disebabkan trauma rangsang chemis dan physis.
a. Friksional
keratoris
Karena
gesekan mukosa pipi dan lidah atau karena kebiasaan menggigit pipi bisa
terlihat adanya bercak putih.
b. Lesi
putih pada perokok
Lesi
putih dimukosa mulut dapat merupakan gambaran yang khas yang berhubungan dengan
cara – cara orang merokok. Pada orang yang merokok mempunyai bercak – bercak
keratosis yang terlihat pada area dimana ludah terkumpul yaitu pada
vestibularis bagian bawah. Kadang terlihat pada dorsum lungua. Pada orang yang
menggunakan pipa terlihat hyperkeratosis ini pada palatum durum. Orang yang
menghisap ceruptu menunjukkan effek yang maksimum pada gusi.
c. Lesi
putih pada peminum alkohol
Pada
peminum yang berat terlihat adanya keratosis pada pipi bawah
2.
Lesi putih karena
infeksi.
a. Moniliasis
Disebut
juga dengan candidosis, ini
disebabkan karena jamur ragi candida
albicans. Lesi – lesi putih menyerang membrana mukosa mulut dan jaringan epitel
dibawahnya. Dapat juga mengenai tractus gastro intestinalis, tractus
repiratorius, vagina, dan kulit.
Pada
bayi moniliasis ditandai dengan lesi putih atau kebiruan yang berbecak-becak
dimukosa mulut dan bisa meluas disekeliling mulut. Bercak ini biasanya tidak
sakit dan sukar diangkat, kalau diangkat akan meninggalkan permukaan yang kasar
dan berdarah.
Pada
orang dewasa penyakit ini bisa diserti dengan adanya inflamasi, erythema,
atau adanya daerah di badan yang berwarna merah dan sakit. Daerah lesi dapat
terdapat dimana saja pada oral mukosa dan sering terdapat dibawah prothesa yang dipakai.
b. Lupus
vulgaris
Menunjukkan
adanya bercak – bercak dimulut sebagai akibat dari adanya TBC yang post primair
Selain jaringan menunjukkan ulcus TBC,
pada mukosa mulut terjadi bercak putih yang teratur terdapat disekeliling luka
tersebut.
c. Syphylis
Luka
karena sipillis baik di papula atau gumma adalah merupakan luka yang spesifik,
tetapi disamping luka ini biasanya terdapat bercak – bercak putih yang diffus
terdapat diseluruh rongga mulut terutama pada pasien yang tidak mendapatkan
perawatan. Pada bercak diffus ini tidak diketemukan trponema pallidum.
3.
Lesi putih karena penyakit
kulit.
a. Lichen
planus
Penyakit
yang disangka sebagai penyakit yang bersifat psikosomatis, sedang sebab
sebenarnya belum diketahui. Tekanan emosi, keadaan keluarga yang tidak tenang,
situasi yang tegang dari seseorang dapat menimbulkan penyakit ini.
Lesi
putih yang timbul pada lichen planus ini munculnya dioral mukosa, dapat
didahului dengan bercak-bercak yang ada dikulit atau bisa bersamaan atau
mendahului. Lichen planus harus dibedakan dengan lesi – lesi lain terutama
dengan leukoplakia.
Lesi
dari lichen planus dikulit terlihat sebagai papula yang jelas, bersudut atau
polygonal, berwarna merah keunguan dan berkilat. Biasanya lesi ini terdapat
disekitar permukaan fleksi dari pergelangan tangan, bagian depan lengan,
pergelangan kaki dan vulva. Sering terdapat disepanjang bekas garutan atau
bekas luka kulit.
Dimulut
dapat dijumpai di pipi, lidah, bibir dan gingiva. Kebanyakan bilateral tetapi
bisa juga unilateral dan juga dapat bersifat diffus.
b.
Lupus
erythematosus
Penyakit
yang dapat meluas ke membrana mukosa mulut. Lesi pada mukosa mulut ini nampak
sesudah lesi pada kulit terlihat. Jika lesi pada kulit tidak terlihat maka
diagnosa untuk lupus erythematosus pada membrana mukosa mulut ini sukar
ditentukan. Pada kulit lesi ditandai dengan bentuk irreguler, berwarna merah
dengan bertambah luas pada tepinya dan jika menyembuh akan meninggalkan bekas
pada bagian sentral, sering nampak bilateral.
Pipi,
dahi, hidung atau telinga adalah daerah yang sering terkena lupus
erythematosus. 25 % dari penyakit ini menimbulkan lesi pada oral mukosa.
Biasanya terlihat pada lidah, palatum durum lidah dan bibir, dan jarang
terdapat pada gingiva. Lesi pada oral mukosa ini berwarna merah, athropi dan
mudah berdarah. Lesi yang berkembang akan menunjukkan ulcus yang besar dan
dangkal, dimana pada tepi – tepinya terdapat ujung yang keputihan.
Pada
tepi ulcus ini terdapat pembuluh darah yang kecil yang banyak jumlahnya yang
besar tersusun secara radikal. Pada
keadaan yang diffus akan terlihat terjadinya nanah di oral mukosa dan
seringkali lesinya terlihat keunguan. Jika menyembuh luka tersebut aan diganti
dengan cikatrik yang tipis dan halus.
4.
Lesi putih karena penyakit
kulit.
a. Papilloma
Biasanya
terdapat penonjolan yang terjadi didaerah membrana mukosa mulut. Sering terjadi
tonjolan yang single dan kecil, tetapi ada juga yang multiple dan berukuran
besar. Etiologinya tidak diketahui.
b. Leukoplakia
Secara
patologis sebagian dari leukoplakia secara potensial merupakan jaringan
prekanker atau malahan sudah maligna. Pasien dengan leukoplakia biasanya disertai
dengan keadaan umum yang jelek, dimana leukoplakianya sendiri mula-mula tidak
menimbulkan keluhan dan gejala.
c. Squamous
cell carcinoma
Daerah
keratinisasi pada membrana mukosa mulut dapat terjadi karena adanya ulcus
dengan diagnosa biopsy carsinoma dengan squamous cell. Luka pada carcinoma ini
dengan daerah keratinisasinya dapat terjadi dimana saja pada membrana mukosa.
Tidak terasa sakit pada ulkus itu dan ulkus berbentuk undercut.
Diambil dari
beberapa sumber, diantaranya :
Mudiyah Mokhtar,
1978. Ilmu Penyakit Mulut dan Gigi
Manson & Eley,
1993; terj. Buku Ajar Periodonti
No comments:
Post a Comment