Sunday, May 26, 2013

HUBUNGAN KEHAMILAN DENGAN KESEHATAN GIGI



Kehamilan dan kesehatan gigi
Banyak sekali cerita istri tentang kehamilan dan gigi. Kehamilan tidak menyebabkan gigi menjadi jelek. Hal ini bertolak belakang dengan cerita yang mengatakan bahwa “setiap kehamilan berarti hilangnya sebuah gigi”. Kehamilan selalu dihubungkan dengan radang gusi, gingivitis, periodontitis, dan tanggalnya gigi, tetapi bila rongga mulut dapat dipertahankan tetap dalam keadaan bersih, gingivitis biasanya tidak akan timbul pada masa kehamilan. Seperti pada pubertas, inflamasi ringan akibat plak akan menjadi jauh lebih parah pada masa kehamilan.
Perubahan ini dimulai sejak bulan kedua kehamilan. Setelah partus biasanya keparahan simtom ini akan berkurang. Disini dianggap bahwa peningkatan jumlah progesteron akan meningkatkan vaskularisasi dan perubahan dinding pembuluh darah yang membuat pembuluh menjadi lebih permiabel, perubahan serupa juga dapat ditemukan pada wanita yang menggunakan pil kontrasepsi yang mengandung progesteron dan estrogen sintesis.
Ketika gusi mengalami perdarahan, orang sering membiarkan, keadaan itu bertambah buruk karena mereka dengan segaja menjauhkan sikat gigi dari bagian mulut tempat gusi yang berdarah. Dengan demikian, karena adanya akumulasi plak perdarahan itu semakin memburuk. Jika anda mengambil sikat lembut dengan benar dan menyikat gigi, khususnya pada daerah yang mengalami perdarahan, gusi tersebut akan bertambah membaik setelah beberapa hari menyikat gigi.
Ibu yang sedang mengandung (yang sering melaksanakan pekerjaan seperti pekerjaan rumah tangga) terlibat dalam banyak aktifitas ekstra seperti membeli pakaian bayi, mungkin mengubah suasana rumah untuk menyambut bayi yang akan lahir. Oleh karena itu dapat dipahami jika ia mungkin “menunda untuk memeriksakan giginya ke dokter gigi”. Dengan kehadiran si jabang bayi, ibu lebih terikat dari pada sebelumnya dan mungkin berlangsung selama setahun atau dua tahun sebelum periksa gigi. Disamping melupakan perawatan giginya sendiri ia banyak tergiur dengan bujukan makanan yang manis – manis atau makanan yang mengandung karbohidrat lainnya. Oleh karena itu, mungkin gigi terasa sakit, tetapi mereka tidak memperhatikan atau tidak peduli karena kehamilan dan mengasuh bayinya. Dua keadaan yang dapat terjadi ; kerusakan gigi, biasanya dapat terjadi pada masa kehamilan disekitar bagian permukaan gigi dengan gusi dan gingivitis (radang gusi) dimana gusi menjadi merah dan bengkak serta mudah berdarah.
Ini semua mestinya tidak perlu terjadi, jika tindakan – tindakan pencegahan dilakukan :
1.      Melakukan pemeriksaan secara rutin sebelum kehamilan.
2.  Mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan gigi sesegera mungkin pada tahap kehamilan  pertama untuk pemeriksaan yang teliti sehingga kebutuhan perawatan dapat dilakukan dengan baik.
Waktu yang paling baik dan aman untuk melaksanakan pengobatan secara ekstesif adalah pada waktu tiga bulan pertengan.
3.    Jika dimungkinkan, sebaiknya dihindari pemberian resep antibiotik tetrasiklin untuk ibu hamil dan untuk bayi yang dikandungnya, karena resep ini kemungkinan besar menyebabkan perubahan warna yang serius pada gigi anak.
Anak yang sedang berkembang tidak menghilangkan kalsium dari gigi ibu. Beberapa kerusakan gigi disebabkan oleh penyebab – penyebab yang wajar, kemungkinan ditekan oleh keadaan gigi bagian apikal (atasnya). Akan tetapi mineral – mineral seperti kalsium dan fosfor bisa dihilangkan dari tulang ibu dan tulang sekitar gigi. Dengan demikian diet mestinya mengandung mineral yang cukup untuk mencegah hilangnya mineral dari tulang.
Beberapa pasien wanita sering mengeluh nyeri gingiva dan perdarahan sebelum tibanya saat menstruasi. Simptom ini tidak terlihat bila plak terkontrol.
Untuk mengontrol gingivitis pada wanita hamil atau pada remaja, perlu dijelaskan pada pasien bahwa kondisi ini adalah natural dan perawatan khusus perlu dilakukannya selama periode ini. Skaling yang teratur dan perawatan sehari – hari merupakan bentuk perawatan yang diperlukan, selain itu faktor retensi plak juga harus dihilangkan.

Diambil dari beberapa sumber, diantaranya :
Mudiyah Mokhtar, 1978. Ilmu Penyakit Mulut dan Gigi
Aziz Ahhmad Srigupta, 2004. Perawatan Gigi dan Mulut

No comments:

Post a Comment