Wednesday, May 22, 2013

PENGERTIAN, DEFINISI, MACAM ULCUS MUKOSA MULUT



Ulcus dimulut.
Pengertian / definisi ulcus pada membrana mukosa dimulut adalah perobahan pada permuaan membrana tersebut yang menyebabkan contouitas dari permukaan tidak bersambung lagi.
Pada garis besarnya dapat digolongkan menjadi; ulcus primair dan ulcus secundair.

1.    Ulcus Primair :
Dimana ulcus yang terjadi dibentuk tanpa melalui stadium – stadium yang lain
a.      Traumatic ulcus atau ulcus decubitus.
Ini dapat disebabkan karena gigi yang tajam, tergigit atau pemakaian gigi palsu yang tidak cocok.
Sering pada anak – anak yang mempunyai gigi susu terdapat ulcus decubitus arena akar gigi susu yang teresorbsi tidak baik tertolak keluar gingiva oleh gigi pengganti, dan karena resorbsi akar gigi susu ini tidak berjalan normal karena pulpanya sudah gangraen, maka akar yang tertolak ini mempunyai tepi yang tajam dan menyebabkan ulcus decubitus.
b.      Ulcus infectius
·    Gingivostomatitis
Infeksi pada gusi yang disebabkan oleh Vincent’s spirochaeta dan bacillus fusiformis dapat menyebabkan luka pada gusi. Oral hygiene yang jelek, peminum, perokok yang kuat, infeksi saluran pernapasan atau ntritional defficiency adalah merupakan faktor predisposisi yang kuat akan terjadinya fungistomatitis. Luka ini terdapat pada gusi, yang dapat disertai dengan gigi – gigi goyang dan bau yang spesifik.
·    Ulcus TBC.
Ulcus tbc dimulut biasanya merupakan serangan sekunder tehadap tbc paru – paru. Ludah yang mengandung kuman tbc dapat masuk jaringan mukosa dan menyebarkan tbc pada membrana mukosa tersebut. Ulcus ini kronis dan menunjukkan tepi yang tajam atau undercut. Terlihat adanya penyebaran mikroorganisme secara horisontal ke jaringan lymphe sub-epithelial.
·    Ulcus sipilis.
Ulcus sipilis dapat ditemui dimulut pada stadium ke 2 dan ke 3. Luka lues stadium 2 merupakan luka yang spesifik, sedang pada stadium 3 lukanya berbentuk undermined. Pada pemeriksaan histologis akan terlihat adanya infiltrasi lymphocytes, dan arteritis obliterans dan pembentukan jaringan granulasi.
·    Infeksi yang lain yang menunjukkan luka dimulut :
o   Actinomycosa
o   Blastomyceris
o   Hodgkin disease
c.       Ulcus karena neoplasma
Carcinoma squamosa cell merupakan luka – luka yang bersifat maligna, dapat menyerang mulut yaitu di lidah, dasar mulut, alveolar, pipi dan palatum, merupakan gambaran seperti bunga kol.
d.      Ulcus karena penyakit sistemik
Pada penyakit yang menyerang sistem suatu organ kadang menunjukkan adanya ulcus rongga mulut.
·         Pada sistem pernapasan
Pada penderita infeksi saluran pernapasan bagian atas, sering disertai dengan stomatitis catarhalis dan gingivitis yang dirasakan oleh pasien, membrana mukosanya panas, hyperaemi dan oedematous. Pada tonsilitis yang kronis dapat menyebabkan necratis ulceraro gingivitis yang recurent, karena tonsilitis kronis tersebut menjadi infeksinya.
·         Pada sistem urogenital
Pada penderita uraemia sering disertai adanya ulcus pada membrana mukosa yang disebabkan karena aksi dari amonium karbonat yang dibentuk oleh urea dari ludah.
·         Pada sistem reproduksi
Wanita sering menderita ulcus pada membrana mukosa sewaktu menstruasi, keadaan ini ditemukan pada kelompok keluarga dan berlangsung beberapa tahun. Pemberian vit B compleks dapat mengurangi ulcus yang terjadi.
Pada wanita hamil sering dijumpai pembesaran gingiva dan gingivitis jika terdapat oral hygiene yang tidak baik. Biasanya tidak terjadi ulcerasi jika tidak disertai adanya infeksi fusospirochaetal.
·         Pada sistem pembentuk darah
Pada neutripeni atau granulocytosis dijumpai ulcus yang gangrain pada gingiva, pipi atau palatum. Ulcus ini biasanya merupakan tanda yang pertama dari penyakit ini. Ulcus ini tidak terasa sakit kecuali pada tepi perluasan yang terjadi inflamasi. Warna bagian dasar hijau kekuningan dan terlihat kotor.

e.       Ulcus Aphtosa
Berdasrkan besar kecilnya dikatakan ulcus mayor dan ulcus minor.

2.    Ulcus Secundair :
Merupakan ulcus yang terjadi sesudah dibentuknya vesicle atau balla lebih dahulu.
a.      Ulcus scundair intra epithelial
·         Herpes simpleks
Stomatitis karena herpes simpleks biasanya terjadi 2 – 3 hari sesudah keadaan umum pasien terserang. Membrana mukosa meradang dan terlihat adanya luka. Jalannya penyakit dapat digambarkan dalam 4 stadium :
ü  Stadium 1 : adanya ercak – bercak erythema, merah pada membrana mukosa
ü  Stadium 2 : terentuknya vesikel yang hanya beberapa jam
ü  Stadium 3 : terjadinya luka dari vesikel – vesikel yang berlangsung selama 10 – 14 hari.
ü  Stadium 4 : proses penyembuhan samapi meninggalkan bekas
·         Herpes zoster
Penyakit karena adanya infeksi yang akut dari ganglion extra medullare cranialis yang disebabkan oleh virus disertai dengan rasa sakit dan biasanya terdapat unilateral. Terdapat luka pada dahi, pipi, dagu dan membrana mukosa.
·         Herpangina
Merupakan stomatitis dan pharyngitis yang disebabkan karena virus. Penyakit ini sering pada anak – anak dan merupakan epidemi. Keadaan umumnya tidak begitu jelek dan biasanya terdapat suara yang parau. Terdapat luka pada palatum molle dimuka dan kadang – kadang di lidah. Penyakit ini berlangsung selama 5 hari.
·         Pemphingus vulgaris
Adanya penyakit yang menunjukkan bullae dan erosi di kulit dan di mukosa membrana. Terdapat perobahan acantholytic di sel epithellial dan adanya anti body dalam darah.
·         Pemphingus yang kronis
Merupakan serangan yang berkali – kali didaerah mulut yang keadaannya sama dengan bullae dan erosi. Tidak seagresif pemphigus vulgaris dan tidak menunjukkan keadaan umum yang jelek. Kadang – kadang sel acantholitik diketemukan, tetapi antibody tidak dijumpai pada sel epitel squamosa.
b.      Ulcus scundair sub-epithelial.
·         Erythema multiferme
Jenis penyakit sebagai akibat serangan yang berulang – ulang dan parah dari stomatitis. Dapat disertai dengan dermatitis. Tiap serangan dapat berlangsung selama 2 – 3 minggu dan penyembuhannya selama 6 bulan. Serangan berikutnya biasanya setelah beberapa tahun. Luka dimulut bersifat merata dan sangat sakit, biasanya terdapat skudair infeksi. Bibir jika disentuh berdarah dan dapat dijumpai bullae yang berisi darah. Lesi yang ada dikulit dapat berupa erythema circulair bentuk makula, papula atau bullar padan tangan, lengan dan kaki. Sebab dari penyakit ini belum jelas, diketahui karena hypersensitif terhadap obat dan infeksi karena bakteri dan virus.
·         Pemphigoid pada membrana mukosa yang benigna
Merupakan penyakit yang menyerang mulut, kemudian mata, vagina atau rectum dapat juga terkena. Bullae yang berbentuk lebih kecil, lebih kuat dari pada pemphigus vulgaris. Mukosa yang mengelilingi bullae ini adalah erythematosis. Kalau bentuk bullaenya hilang akan meninggalkan luka yang tertutup oleh lapisan epithelium yang putih.
·         Lichen planus yang membentuk bullous dan bersifat erosi
Selain bercak putih dalam mulut, lichen planus dapat membentuk bullae yang sub-epithelial, walaupun ini jarang diketemukan.
·         Epidermolisis bullousa.
Sering menyerang mulut anak – anak. Bullae yang terjadi disebabkan karena gesekan yang sedikit saja dan kelainan mulut ini disertai dengan perubahan kulit yang dystropik.

Diambil dari beberapa sumber, diantaranya :
Mudiyah Mokhtar, 1978. Ilmu Penyakit Mulut dan Gigi
Manson & Eley, 1993;  terj. Buku Ajar Periodonti

No comments:

Post a Comment