Penyakit dan sakit :
Kujungan
masyarakat dalam penggunaan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas,
Rumah Sakit, dsb masih rendah, seringkali kesalahan atau penyebabnya
dilemparkan kepada faktor jarak antara fasilitas kesehatan dengan masyarakat
yang terlalu jauh, tarif yang tinggi, pelayanan yang tidak memuaskan dsb. Kita
sering melupakan faktor persepsi atau konsep masyarakat tentang sakit.
Dalam
masyarakat terdapat beraneka ragam konsep sehat – sakit yang tidak
sejalan dan bahkan bertentangan dengan konsep sehat – sakit yang diberikan oleh
pihak penyelenggara pelayanan kesehatan (PPK). Timbulnya perbedaan konsep sehat
– sakit yang diberikan oleh pihak PPK disebabkan oleh adanya persepsi yang
berbeda antara masyarakat dan provider. Ada perbedaan persepsi antara penyakit
(disease) dengan rasa sakit (illness).
Penyakit (desease) adalah
suatu bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme, benda asing atau luka
(injury). Hal ini merupakan fenomena yang obyektif yang ditandai oleh perubahan
fungsi – fungsi tubuh sebagai orgnisme biologis.
Sakit (illnes) adalah
penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan dengan pengalaman yang
langsung dialaminya. Hal ini merupakan fenomena subyektif yang ditandai dengan
perasaan tidak enak (feeling unwell).
Secara
obyektif seseorang terkena penyakit bila salah satu organ tubuhnya terganggu
fungsinya, namun dia tidak merasa sakit. Atau sebaliknya, seseorang merasa
sakit bila merasakan sesuatu di dalam tubuhnya, tetapi dari pemeriksaan klinis
tidak diperoleh bukti bahwa ia sakit.
Penyakit (disease)
Sakit
(illness)
|
Tidak hadir
(not present)
|
Hadir
(present)
|
Tidak
dirasa
(not
perceived)
|
1
|
2
|
Dirasakan
(perceived)
|
3
|
4
|
Keterangan
:
Area 1 :
Menggambarkan bahwa seseorang tidak
mengandung atau menderita penyakit dan juga tidak merasa sakit (no disease and
no illness). Dalam keadaan demikian maka menurut kacamata tenaga kesehatan
orang tersebut sehat.
Area 2 :
Menggambarkan seseorang mendapat
serangan panyakit (secara klinis), tetapi orang itu sendiri tidak merasa sakit
atau mungkin tidak dirasakan sebagai sakit.
Dalam
kenyataannya area ini adalah yang paling luas wilayahnya. Anggota masyarakat yang
secara klinis maupun laboratoris menunjukkan gejala klinis bahwa
mereka diserang atau menderita suatujenis penyakit, tetapi mereka tidak
merasakan sebagai sakit, oleh karena itu mereka tetap menjalankan kegiatannya
sehari – hari sebagaimana orang sehat. Dari sini keluar suatu konsep sehat masyarakat yaitu bahwa sehat
adalah orang yang dapat bekerja atau menjalankan pekerjaannya sehari – hari,
dan keluar konsep sakit, dimana
dirasakan oleh seseorang yang sudah tidak dapat bangkit dari tempat tidurnya,
tidak dapat menjalankan pekerjaannya.
Area 3 :
Menggambarkan
penyakit yang tidak hadir pada seseorang, tetapi orang tersebut merasa sakit
atau tidak enak badan (illness but no disease). Pada kenyataannya kondisi ini
hanya sedikit di dalam masyarakat. Orang merasa sakit padahal setelah pemeriksaan
baik secara klinis maupun laboratoris tidak diperoleh bukti bahwa ia menderita
suatu penyakit, ini mungkin karena gangguan psikis saja.
Area 4 :
Menggambarkan adanya suatu penyajian
yang sama. Seseorang memang menderita sakit dan juga dirasakan sebagai sakit
(illness with disease). Hal inilah sebenarnya yang dapat dikatakan benar –
benar sakit. Dalam kondisi seperti ini fasilitas kesehatan dapat mencapai
sasarannya secara optimis, pelayanan yang diprogramkan akan bertemu dengan
kebutuhan masyarakat.
Diambil dari berbagai
sumber diantaranya :
Soekidjo
Notoatmodjo, 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Soekidjo Notoatmodjo, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Undang
– undang RI No. 39 tahun 2009; tentang Kesehatan.
No comments:
Post a Comment