Konsep Pengetahuan.
Pengertian pengetahuan merupakan
hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap
suatu obyek tertentu. Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indera
manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan
sendiri. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan
pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Perlu ditekan, bukan berarti
seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula.
Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan non formal saja,
akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan
seseorang tentang suatu obyek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan
aspek negatif. Semakin banyak aspek positif dan obyek yang diketahui, maka akan
menimbulkan sikap makin positif terhadap obyek tertentu.
Sebaelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri
orang tersebut terjadi proses :
a.
Awareness (kesadaran),
di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap
stimulus (obyek).
b.
Interest (merasa
tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut, sikap subyek sudah mulai
timbul.
c.
Evaluation (menimbang
– nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dir inya.
d.
Trial, dimana
subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
stimulus
e.
Adoption, dimana
subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan
sikapnya terhadap stimulus.
Perilaku
yang didasari oleh oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan
yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat :
1.
Tahu (know)
Mengingat sesuatu materi yang
telah dipelajari sebelumnya. Kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain ; menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan , dsb.
2.
Memahami
(comprehenseion)
Suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau maeri harus dapat menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalka, dsb terhadap obyek yang dipelajari.
3.
Aplikasi
(application)
Kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil.
4.
Analisis
(analysis)
Suatu kemampuan untuk
menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen – komponen, tetapi masih
di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata – kata kerja ;
dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dsb.
5.
Sintesis
(synthesis)
Menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi – formulasi yang
ada. Misal, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat
menyesuaikan, dsb terhadap suatu teori atau rumusan – rumusan yang telah ada.
6.
Evaluasi (evaluation)
Diambil
dari berbagai sumber, diantaranya :
Budiharto,
2010. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi.
Soekidjo Notoatmodjo, 2003., Ilmu Kesehatan Masyaraka
No comments:
Post a Comment