Wednesday, July 3, 2013

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbutan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Sikap ibu yang sudah positif terhadap imunisasi tersebut harus mendapat konfirmasi dari suaminya, dan ada fasilitas imunisasi yang mudah dicapai agar ibu tersebut mengimunisasikan anaknnya. Disamping faktor fasilitas juga diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain, misalnya suami atau istri orang tua atau mertua sangat penting untuk mendukung praktek KB.

Tingkat – tingkat praktek :
1.      Persepsi (perception),
Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama. Misalnya seorang ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi anak balitanya.
2.      Respon terpimpin (guided respons)
Dapat melakukan sesutau sesuai dengan urutan yang benar dan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua. Misalnya ; seorang ibu dapat memasak sayur dengan benar, mulai dari cara mencuci dan memotong-motong, lama memasak, menutup panci, dsb.
3.      Mekanisme (mecanism)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek tingkat tiga. Misal ; seorang ibu yang sudah biasa mengimunisasikan bayi pada umur – umur tertentu, tanpa menunggu perintah atau ajakan orang lain.
4.      Adaptasi (adaptation)
Adapatasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakannya tersebut. Misal ; ibu dapat memilih dan memasak makanan yang bergizi tinggi berdasarkan bahan-bahan yang murah dan sederhana.
Faktor – faktor yang mempengaruhi sikap :
1.      Pengalaman pribadi   
Untuk dapat menjadi dasar pembentukkan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan ,ebih mudah terbentuk apabila pengalamanan pribadi tersebut tejadi dlam situasi yang melibatkan faktor emosionanl.
2.      Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
3.      Pengaruh kebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnani sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu – individu masyarakat asuhannya.
4.      Media massa
Dalam pemberitaan surat kabar, radio, televisi maupun media massa yang lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
5.      Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap
6.      Faktor Emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan penyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahan ego.
Diambil dari berbagai sumber, diantaranya :
A.Wawan  dan Dewi M, 2010., Teori Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.
Soekidjo Notoatmodjo, 2003., Ilmu Kesehtan Masyarakat prinsip – prinsip dasar.



1 comment: