Teori
Kebutuhan Maslow
Teori
Motivasi dari Maslow, dalam Notoatmodjo (2007) mendasarkan pada kebutuhan
manusia yang dibedakan antara kebutuhan biologis dan kebutuhan psikologis, atau
disebut kebutuhan materil (biologis) dan kebutuhan non materi (psikologis), Maslow
mengembangkan teorinya setelah ia mempelajari kebutuhan – kebutuhan manusia itu
bertingkat – tingkat atau sesuai dengan
“hierarki”, dan menyatakan bahwa
1) Manusia
adalah suatu makhluk sosial “berkeinginan”, dan keinginan ini menimbulkan kebutuhan
yang perlu dipenuhi. Keinginan atau kebutuhan ini bersifat terus – menerus, dan
selalu meningkat.
2) Kebutuhan
yang telah terpenuhi (dipuaskan), mempunyai pengaruh untuk menimbulkan
keinginan atau kebutuhan lain dan yang lebih meningkat.
3) Kebutuhan
manusia tersebut tampaknya berjenjang berjenjang atau bertingkat – tingkat.
Tingkatan tersebut menunjukkan urutan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam suatu
waktu tertentu. Satu motif yang lebih tinggi tidak akan dapat mempengaruhi atau
mendorong tindakan seseorang, sebelum kebutuhan dasar terpenuhi. Dengan kata
lain, motif – motif yang bersifat psikologis tidak akan mendorong perbuatan
seseorang, sebelum kebutuhan dasar (biologis) tersebut terpenuhi.
4) Kebutuhan
yang satu dengan kebutuhan yang lain saling kait mengait, tetapi tidak terlalu
dominan keterkaitan tersebut
Hirarki Kebutuhan menurut Maslow :
Actualization needs
(aktualisasi diri)
Esteem needs
(kebutuhan penghargaan)
affiliation
/ acceptance needs
(berafiliasi, diterima oleh orang
affiliation / acceptance needs
(berafiliasi, diterima oleh orang lain)
Security or safety needs
(kebutuhan rasa
aman)
Physiological needs
(kebutuhan fisiologi)
No comments:
Post a Comment