Teori Motivasi.
Manusia
adalah makhluk sosial yang memiliki
kebutuhan, perasaan, pikiran dan motivasi. Setiap manusia dalam melaksanakan
suatu kegiatan pada dasarnya di dorong oleh motivasi. Orang mau bekerja keras
dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan dari hasil pekerjaannya.
Dalam
konteks psikologi, pemahaman
mengenai motivasi dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya ; durasi,
kegiatan, frekuensi kegiatan, persistensi pada kegiatan (ketabahan, keuletan,
dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan), devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan
kegiatan yang dilakukan, tingkat kualifikasi
prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan
yang dilakukan, dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan (Latipah, 2012).
Teori Motivasi Sosial
(McClelland).
Menurut
McClelland dalam Notoatmodjo (2007), mengatakan bahwa dalam diri manusia ada
dua motivasi, yakni motif primer atau motif yang tidak dipelajari, dan motif
sekunder atau motif yang dipelajari melalui pengalaman serta interaksi dengan
orang lain. Oleh karena motif sekunder timbul karena interaksi dengan orang
lain, maka motif ini sering juga disebut motif sosial. Motif primer atau motif yang tidak dipelajari iini secara alamiah
timbul pada setiap manusia secara biologis. Motif ini mendorong seseorang untuk
terpenuhinya kebutuhan biologisnya misalnya makan, minum, seks dan kebutuhan – kebutuhan biologis yang lain. Sedangkan motif sekunder adlah motif yang
ditimbulkan karena dorongan dari luar akibat interaksi dengan orang lain atau
interaksi sosial.
Selanjutnya
motif sosial ini oleh Clevelland dibedakan menjadi 3 motif, yakni :
1. Motif
untuk berprestasi (need for achievement);
2. Motif
untuk berafiliasi (need for affiliation);
3. Motif
untuk berkuasa (need for power).
1)
Motif
berprestasi
Berprestasi adalah suatu dorongan yang ada pada setiap manusia untuk mencapai hasil
kegiatannya atau hasil kerjanya secara maksimal. Secara naluri setiap orang
mempunyai kebutuhan untuk mngerjakan
atau melakukan kegiatannya lebih baik dari sebelumnya, dan bila mungkin untuk
lebih baik dari orang lain. Di dalam dunia kerja atau organisasi, motif
berprestasi ini ditampakkan atau diwujudkan dalam perilaku kerja atau kinerja
yang tinggi, selalu ingin bekerja lebih baik dari sebelumnya atau lebih baik
dari orang lain, serta mampu mengatasi kendala – kendala kerja yang dihadapi.
Secara
rinci pencerminan motif berprestasi
dalam dunia kerja antara lain
sebagai berikut :
a) Berani
mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan – perbuatannya
b) Selalu
mencari umpan balik terhadap keputusan
atau tindakan – tindakannya yang berkaitan dengan tugasnya
c) Selalu
berusaha melaksanakan pekerjaaannya atau tugasnya dengan cara – cara atau inovatif dan kreatif
d) Senantiasa
tidak atau belum puas terhadap setiap pencapain kerja atau tugas, dan
sebagainya.
2)
Motif berafiliasi
Manusia
adalah makhluk sosial, oleh sebab
itu manusia menjadi bermakna dalam interaksinya dengan manusia lain.
Penerminan motif
berafiliasi di dalam perilaku sehari – hari dalam organisasi kerja, antara lain
sebagai berikut :
a) Senang
menjalin “pertemanan” atau persahabatan dengan orang lain terutama dengan peer
group-nya
b) Dalam
melakukan pekerjaan atau tugas lebih mementingkan team work dari pada kerja sendiri.
c) Dalam
melakukan tugas atau pekerjaan lebih merasa efektif bekerja sama dengan orang lain dari pada sendiri
d) Setiap
pengambilan keputusan berkaitan dengan tugas cenderung minta persetujuan atau
kesepakatan orang lain atau kawan sekerjanya, dan sebagainya.
3)
Motif
berkuasa
Manusia
mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi dan menguasai orang lain, baik dalam
kelompok sosial kecil maupun kelompok sosial besar. Motif untuk mempengaruhi
dan menguasai orang lain ini oleh Clevelland disebut motif berkuasa.
Motif
berkuasa ini adalah berusaha mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai
kepuasan melalui tujuan tertentu, yakni kekuasaan dengan jalan mengontrol atau
menguasai orang lain.
Pencerminan
motif berkuasa ini dalam kehidupan sehari – hari antara lain seperti tersebut
dibawah ini :
a) Selalu
ingin mendominasi pembicaraan – pembicaraan
dalam pergaulan dengan orang lain terutama dalam kelompok
b) Aktif
dalam menentukan atau pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan kelompok
atau pekerjaan.
c) Senang
membantu atau memberikan pendapat kepada pihak lain, meskipun tidak dimintanya
d) Senang
menjadi anggota suatu organisasi atau perkumpulan yang dapat mencerminkan
prestise, dan sebagainya.
Diambil dari berbagai sumber, diantaranya :
Soekidjo Notoatmodjo, 2012., Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
No comments:
Post a Comment