Sunday, August 18, 2013

Pengertian, Penyebab Ulcerasi Rongga Mulut

Ulcerasi adalah suatu proses luka atau luka terbuka, kondisi putusnya epitelium mukosa rongga mulut yang menyebabkan terbukanya ujung saraf yang terletak di lamina propria. Ulser mungkin merupakan lesi jaringan lunak yang paling sering terjadi dan dapat bersifat akut maupun kronis. Walaupun kebanyakan ulser rongga mulut memiliki gambaran klinis yang mirip, akan tetapi etiologinya bervariasi mulai dari reaktif sampai neoplastik dan dapat juga merupakan manifestasi oral dari suatu penyakit. Ulser reaktif kronis ditutupi oleh membran kuning dan dikelilingi oleh pinggiran yang dapat diangkat yang menunjukkan hiperkeratosis. Lamanya ulser tergantung pada luka dan infiltrasi sel inflamatori kronis.

Penyebab ulcerasi mulut pada umumnya antara lain trauma, stomatitis aphtosa recuren (sariawan), penyakit mukokutaneus, infeksi bakteri, infeksi virus, penyakit – penyakit hemopoetik dan defisiensi, serta karsinoma sel skuamosa. Sejumlah penyakit penting dan serius dapat bermanifestasi sebagai ulser di mukosa rongga mulut. Beberapa merupakan penyakit infeksius seperti sifilis, tuberkulosis, dan histoplasmosis dan yang lain merupakan penyakit ganas seperti karsinoma sel skuamosa dan limpoma.
1.      Trauma
Traumatik dapat menyebabkan ulcerasi mulut,  bisa berupa taruma fisik atau trauma kimiawi. Trauma fisik pada mukosa dapat disebabkan oleh permukaan tajam seperti tepi protesa, alat orthodonti, kebiasaan menggigit, atau gigi yang fracture. Iritasi kimiawi pada mukosa mulut dapat menimbulkan ulcerasi.
Pada ulcerasi traumatik mempunyai gambaran khas berupa ulser tunggal yang tidak teratur. Trauma penyebabnya jelas dan dapat terungkap pada pemeriksaan riwayat penyakit atau pemeriksaan klinis. Penatalaksanaan traumatic ulceratif, adalah dengan segera menghilangkan penyebabnya.

2.      Stomatitis Aptosa Rekuren
Recurent Apthous Stomatitis (RAS), merupakan penyakit mukosa mulut yang paling umum. Lesi ini umumnya disebut mouth ulcer (ulcus mulut) atau canker sore (sariawan).
Pasien dengan RAS biasanya mengeluh terjadinya kambuh dari satu ulkus atau lebih yang menyakitkan pada berbagai interval waktu.

Etiologi Stomatitis Aptosa Recuren.
NO
FAKTOR
FAKTA
1
Defisiensi
Adanya defisiensi zat besi, asam folat, viatmin B12, atau B compleks
2
Psiologis
Meningkatnya insiden RAS pada populasi mahasiswa menjelang ujian
3
Trauma
Terbentuknya ulcer pada daerah – daerah ssetelah bekas terjadinya luka penetrasi
4
Endokrin
Terbentuknya RAS pada fase luteal dari siklus haid pada beberapa penderita wanita
5
Alergi
Kenaikan kadar IgE dan eterkaitan antara beberapa jenis maanan dan timbulnya ulser
6
Merokok
Pembentukan RAS pada perokok dahulunya bebas simptom, ketika kebiasaan merokok dihentikan.
7
Herediter
Meningkatkan insidens pada anak – anak yang kedua orangtuanya menderita RAS, kesamaan yang tinggi pada anak kembar
8
Imunologi
Fakta bertentangan, tetapi beberapa informasi mengenai kadar imuniglobin abnormal

Berdasarkan ukuran dan tingkat keparahannya RAS diklasifikasikan :
a.      Minor :
RAS minor, sebagian besar penderita termasuk dalam katagori minor, ditandai oleh ulcer bulat atau oval, dangkal, dengan diameter kurang dari 5 mm, dikelilingi oleh pinggiran yang eritematous.
Cenderung mengenai daerah – daerah non-keratin, seperti mukosa labial, mukosa bukal dan dasar mulut.
Ulcerasi bisa tunggal atau merupakan kelompok yang terdiri atas empat atau lima dan akan sembuh dalam waktu 10 – 14 hari tanpa meninggalkan bekas.
b.      Major :
Jarang terjadi (10 %) dari penderita ulcerassi, lebih hebat dari minor RAS. Ulcer berdiameter 1 – 3  cm, berlangsung selama 4 minggu atau lebih dan dapat terjadi pada bagian mana saja dari mukosa mulut, termasuk daerah berkeratin. Tanda pernah adanya ulser seringkali dapat dilihat dengan adanya jaringan parut.
Sifat yang tida teratur dan ronis dari lesi ini sering memerluan biopsi untuk memastikan adanya karsinoma sel skuamosa.
c.       Herpetiformis :
Dinamakan Herpetiformis digunakan karena bentuk klinis yang dapat terdiri atas 100 ulser kecil – kecil pada suatu waktu, mirip dengan gingivostomatitis herpetik primer.

3.       Penyakit Behcet
Dahulu disebut sidrom Behcet, adalah kondisi multisitem dengan serangkaian manifestasi, antara lain ulcerasi oral, artitis, penyakit kardiovasular, tromboplebitis, raum – raum kulit serta penyakit neurologis.
Ulcerasi yang berulang – ulang merupakan gambaran penting penyakit Behcet.

4.      Gingivitis Ulseratif Akut yang ternekrotisasi.
Keadaan ini ditandai dengan timbulnya ulcerasi yang cepat dan terasa sakit pada tepi gingiva dan papila inter dental. Penderita biasanya mempunyai bau mulut yang tidak sedap (halitosis).
Penyebab sebenarnya dari penyakit ini belum diketahui, tetapi organisme anaerobe, terutama spirochaeta dan fusobacterium sp umumnya terlibat. Merokok dan stres dianggap sebagai faktor predisposisi.

Diambil dari beberapa sumber, diantaranya :
Mundiyah Mokhtar, 1978. Ilmu Penyakit Mulut dan Gigi
Lewis, dkk, 1998., Clinical Oral Medicine



No comments:

Post a Comment