Pengertian Jujur, suatu sikap yang tidak mudah
untuk dilakukan, jika hati tidak benar – benar bersih. Jujur merupakan
keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi kalau berita sesuai
dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar / jujur, tetapi kalau tidak, maka
dikatakan dusta. Kejujuran adalah perbuatan yang sesuai dengan keadaan yang berlaku,
manusia selalu dituntut untuk berlaku jujur, baik dalam perkataan, perbuatan
dan keyakinannya serta dalam pelaksanaan semua ajaran agama.
Kejujuran
itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai
dengan yang ada pada batinnya. Seseorang yang berbuat riya tidaklah dikatakan
sebagai seorang yang jujur karena dia telah menampakkan sesuatu yang berbeda
dengan apa yang disembunyikan (di dalam batinnya).
Jujur
dapat diartikan bisa memjaga amanah, jujur merupakan salah satu sifat manusia
yang mulia. Orang yang memiliki sifat jujur biasanya mendapat kepercayaan dari
orang lain. Sifat jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik
kepercayaan umum karena orang yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga
amanah. Amanah adalah ibarat barang titipan yang harus dijaga dan
dirawat sungguh – sungguh dan penuh tanggungjawab.
Sebagian
orang memiliki pandangan yang salah kaprah terhadap kejujuran, mereka
neranggapan bahwa saat ada keinginan untuk berbohong terhadap suatu hal, maka
kejujuran dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan dan membuat hati tidak
tenang. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya, kejujuran itulah yang
sebenarnya dapat membuat kita tenang.
Orang
jujur umumnya akan bertanggungjawab penuh akan segala yang diberikan atau
dibebankan kepadanya maka pasti ia akan berusaha sekuat tenaga untuk
menjalankan kewajibannya tersebut dengan sungguh – sungguh. Selain itu orang
yang dalam lubuk hatinya mengalir darah kejujuran, maka ia tidak akan sanggup
menyakiti atau melukai perasaan orang lain.
Banyak
orang mengejar kebahagiaan dibalik kemegahan materi, padahal itu semua hanyalah
kesemuan belaka. Kalau ingin bahagia jujurlah. Jujur kepada Allah swt dan
sebagai hamba-Nya, jangan basa – basi dan jangan setengah – setengah. Jujur
sebagai suami maka selalu menjauhi dosa dan memberikan nafkah secara
halal dan maksimal. Jujur sebagai istri maka selalu menjaga kehirmatan diri dan
harta suami dan benar- benar menjadi tempat berteduh bagi suami. Jujur sebagai pemimpin maka
selalu menjunjung tinggi asa musyawarah dan bekerja keras untuk menegakkan keadilan
dan memastikan kesejahteraan bawahannya atau rakyatnya.
Kejujuran menjadikan setiap persoalan semakin nyata dan jelas sehingga
kondisi ini dapat mengantarkan seseorang merasakan ketenangan hidup seperti
yang yang didambakan. Itu artinya, kejujuran bisa memudahkan banyak hal. Akan
tetapi, seringkali kita beranggapan bahwa kita bisa mengalami kesulitan manakala
melakukan kejujuran.
Karena kita sudah meyakini bahwa tidak ada kemudahan dalam kejujuran,
terkadang kita mencoba mencari kemudahan itu dengan cara berbohong.
Disinilah sebenarnya perangkap itu tersembunyi. Kita merasa seperti mendapatkan
kemudahan dengan cara melakukan kebohongan, sehingga menganggap bahwa tidak ada
jalan lain untuk mendapatkan kemudahan itu, kecuali dengan cara berbohong,
meski pada dasarnya “kemudahan” itu menggiring kita pada banyak
kesulitan.
Sumber :
http ://hikmah-kata.blogspot.com
: Pengertian dan Hakekat Jujur menurut Islam
Amir Fasisol Fath.
2013,. Inilah Lima Keutamaan Hidup Jujur. http://www.republika.co.id.
Nurla Isna Aunillah. 2012,.
Pengaruh Jujur dan Bohong bagi Kesehatan, menurut Al-Qur’an dan Hadits.
No comments:
Post a Comment