Oklusi
gigi geligi adalah berkontaknya permukaan oklusi
gigi geligi di rahang atas dengan oklusal gigi geligi di rahang bawah pada saat
rahang atas dan rahang bawah menutup.
Posisi (kedudukan) gigi geligi di
rahang dan cara oklusi ditentukan oleh proses perkembangan gigi dan struktur jaringan sekitarnya yang terjadi
selama masa pembentukan, pertumbuhan dan perubhan postnatal. Oklusi pada setiap orang berbeda menurut besar dan
bentuk gigi, posisi gigi di rahang, waktu erupsi dan urutan erupsi gigi, besar dan bentuk lengkung
gigi serta pada pertumbuhan
kraniofacial.
Selain itu, apa yang dianggap
abnormal pada umur tertentu barangkali normal pada umur berikutnya. Sebagai contoh
yang baik ialah adanya maloklusi yang sifatnya sementara yaitu gigi berjejal (crowding) yang terjadi
pada saat gigi incisivus erupsi, kecenderungan
hubungan gigi molar pertama permanen atas dan bawah seperti pada maloklusi Angle kelas dua, sebelum gigi molar kedua decidui tanggal. Ugly Duckling
yaitu posisi gigi – gigi insisivus lateral yang inklinasinya mengarah ke distal
sehingga posisi gigi anterior atas menyebar seperti kipas sebelum lidah sempat
mempengaruhi gigi tersebut. Kelaiinan – kelainan tadi sangat penting untuk
diketahui oleh seorang dokter gigi. Mengapa kelainan – kelainan tersebut
terjadi dan apakah tidak merintangi usaha alam untuk mencapai pola normal dan
susunan letak gigi yang normal. Hal semacam ini perlu dipelajari karena baik
ahli orthodonti maupun dokter gigi umum sering berbust krds;shsn dengan
menggunakan alat orthodonti untuk merawat maloklusi pada saat yang tidak tepat,
sehingga mengganggu pola perkembangan normal. Hasil perawatan seringkali
menjadi kurang baik atau malahan merusak gigi dan jaringan pendukungnya.
Diambil dari berbagai
sumber; diantaranya :
Harkati Dewanto, Aspek –
aspek Epidemiologi Maloklusi. 1993.
No comments:
Post a Comment