Perkembangan konsep oklusi dapat ditelusuri mulai
dari konsep yang baru berupa angan – angan atau bayangan, kemudian konsep yang
berupa dugaan dan selanjutnya berupa kenyataan.
Perkembangan konsep oklusi dapat dibagi menjadi tiga
periode :
1.
Periode
Fiksi, masa sebelum tahun 1900
Periode pertama
dalam perkembangan konsep oklusi ialah periode fiksi. Mula – mula hanya
membicarakan tentang adanya istilah “perlawanan” (antagonism), “pertemuan”
(meeting),
dan “peluncuran” (gliding) dari gigi – geligi.
Para ahli lain menitik beratkan pendapatnya tentang oklusi pada penjelasan anatomi dari
morfologi gigi sebagai satu keatuan. Reka cipta tentang standar oklusi belum
ada. Demikian pula hubungan khas antara gigi – gigi belum ada dan landasan untuk
membbandingkan engan yang normal juga belum ada.
Berasarkan
pengamatan, setiap orang mngakui keistimewaan gigi geligi permanen, karena gigi
geligi tersebut ukurnnya lebih besar atau lebih kecil dari pada standar normal.
Standar normal semacam itu tidak selalu merupakan suatu bentuk yang smuanya
harus sama dengan bentuk tersebut. Stndar nrmal norml lengkung gigi adalah
suatu garis lengkung yang membenang dari ujun deretn gigi yang satu ke ujung
yang lain dan semua gigi terletak pada gars tersebut.
Diambil dari berbagai
sumber; diantaranya :
Harkati Dewanto, Aspek
– aspek Epidemiologi Maloklusi. 1993.
No comments:
Post a Comment